
Pamit ke rumah teman, Tukiran, warga Dukuh Tenun Desa Broto Slahung Ponorogo, tidak pulang ke rumah sejak 30 November 2025. Akibatnya, keluarga resah sehingga melaporkan laki-laki berusia 51 tahun itu ke polsek setempat untuk dilakukan pencarian orang hilang.
Nanda, putri tunggal Tukiran, mengatakan terakhir kali bapaknya itu izin kepada ibunya ke rumah temannya di Caluk Slahung pada akhir November kemarin pagi hari dengan mengendarai motor miliknya. Namun sampai malam hari, bapaknya tak kunjung kembali ke rumah dan ketika HP-nya dihubungi tidak aktif sehingga membuat ia dan ibunya galau.
Setelah dicari-cari, ditemukan sepeda motor miliknya di parkiran sebuah toko depan Balai Desa Caluk Slahung dan telah menitipkan kunci motor ke pemilik toko. Menurut keterangan pemilik toko, bapaknya tersebut naik bus Pacitan jurusan Surabaya.
Semua teman dan saudara di Surabaya serta luar Pulau Jawa sudah dihubungi, namun tidak mengetahui keberadaannya. Terakhir, ada saudara ibunya di Proliman yang memberi tahu bahwa ayahnya itu meminjam uang untuk ongkos naik bus bahkan sempat diantar ke Terminal Seloaji.
Pihak keluarga, lanjut Nanda, sudah melapor ke polisi sebab selama 10 hari tanpa kabar berita. Yang membuat resah, bapaknya hanya membawa KTP, tidak membawa uang, dan hanya memakai pakaian yang melekat di badan saja. Bapaknya sehat jasmani dan rohani, tidak ada masalah dengan keluarga sehingga kepergiannya membuat keluarga cemas.
Adapun ciri-ciri bapaknya: kulit sawo matang, tinggi 160 cm, badan gemuk, gigi ompong. Terakhir kali mengenakan celana coklat, kaos pendek warna hitam, jaket parasut abu-abu, dan topi.



