
Teka-teki kerangka manusia yang tergeletak di antara semak belukar di kawasan Petak 116 B, hutan Desa Temon, Kecamatan Sawoo, dua minggu lalu akhirnya terungkap. Ini setelah Satreskrim Polres Ponorogo bekerja sama dengan RS Bhayangkara Kediri melakukan otopsi pada mayat tersebut. Hasilnya, kerangka manusia berjenis lelaki tersebut bernama Wagiman, warga Desa Suru, Kecamatan Sooko.
Seperti diakui Kompol Ari Bayuaji, Wakapolres Ponorogo, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap temuan kerangka manusia tersebut. Hasilnya, kerangka itu diketahui bernama Wagiman, warga Desa Suru, Kecamatan Sooko. Lelaki 67 tahun tersebut telah hilang dari rumah sejak bulan Oktober 2025 dan pihak keluarga sudah melaporkannya ke kepolisian. Menurutnya, bahkan salah seorang warga juga melihat korban berjalan ke arah hutan.
Kakek tersebut diduga sudah mengalami pikun sehingga lupa arah jalan pulang. Karena itu, kuat dugaan lansia tersebut kelaparan selama berada di dalam hutan. Ditambahkan, pasca temuan kerangka manusia di Temon, Sawoo, yang menggemparkan, Sugiyono, anak korban, langsung menuju lokasi penemuan kerangka manusia tersebut. Sugiyono meyakini bahwa kerangka itu merupakan orang tuanya.
Hal ini diperkuat dengan temuan topi bergambar Spiderman yang disinyalir kuat milik ayahnya. Selain itu ditemukan juga jaket cokelat bermotif kotak-kotak, celana hitam, sandal jepit hijau, dan baju batik bertuliskan SMU Negeri 1 Biak Kota.
Hanya saja, kata Kompol Ari Bayuaji, untuk mendukung penyelidikan pihaknya bekerja sama dengan RS Bhayangkara Kediri. Hasilnya, korban memang merupakan Wagiman, warga Suru, Sooko. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.



