
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pulung pada Rabu sore, 19 November 2025, sejak pukul 12.30 hingga 16.00 WIB memicu terjadinya tanah longsor. Peristiwa ini mengakibatkan satu rumah milik Jemirin, warga setempat, tertimbun material longsor.
Satu rumah lainnya milik Marjuki mengalami kerusakan parah. Di dua rumah tersebut, tujuh kendaraan juga ikut terkubur material tanah.
Seorang pelajar, Nanda Tisya Okta Nabati (16), warga Banaran, Pulung, yang kebetulan melintas saat kejadian, turut menjadi korban dan telah dievakuasi ke IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo.
Kepala Desa Wagir Kidul, Pulung, Suharyanto, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi berlangsung cukup lama sejak siang hingga sore hari. “Hujan turun cukup lama sejak Rabu siang sampai sore. Kondisi tanah di lokasi itu memang labil,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tebing setinggi sekitar 10 meter dengan panjang 20 meter yang berada di belakang rumah Marjuki tiba-tiba ambrol sekitar pukul 16.00 WIB. “Material tanah langsung menghantam rumah milik Pak Marjuki. Rumah yang berada di depannya juga ikut terdampak dan mengalami kerusakan berat,” jelasnya.
Menurut Suharyanto, total penghuni di dua rumah tersebut berjumlah empat kepala keluarga. “Saat ini para penghuni sementara tinggal di rumah saudara,” katanya.
Longsor tersebut juga menutup jalan poros antar desa sehingga mengakibatkan akses delapan RT terputus. “Sebenarnya ada jalur alternatif, tetapi harus memutar sejauh lima kilometer,” imbuhnya.
Sementara itu, petugas BPBD, TNI, Polri, bersama relawan telah berada di lokasi untuk melakukan pembersihan material longsor sekaligus memastikan jalur antar dusun segera dapat dilalui kembali.



