Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA
  • DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi
  • Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan
  • Produksi Tanaman Kopi Meningkat 20 Persen, Petani Belum Menikmati Keuntungan Maksimal
  • Beredar Video Detik-Detik Bus Damri Jalur Ponorogo Tulungagung Via Sooko Tak Kuat Menanjak
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Oktober
  • 3
  • Produksi Tanaman Kopi Meningkat 20 Persen, Petani Belum Menikmati Keuntungan Maksimal
  • Jelajah

Produksi Tanaman Kopi Meningkat 20 Persen, Petani Belum Menikmati Keuntungan Maksimal

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 11:59 WIB
kp1

Tingginya curah hujan pada tahun 2025 ini berdampak positif terhadap produktivitas tanaman kopi di Ponorogo. Berdasarkan informasi yang disampaikan Lukito Hari, Pengawas Mutu Hasil Perkebunan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan), terjadi kenaikan produksi kopi sebesar 20 persen atau sekitar 69,04 ton dibanding tahun 2024 lalu yang hanya sekitar 55,23 ton.

Karena itu, kata Lukito, pihaknya menyebut tahun ini sebagai “tahun kopi” karena curah hujan tinggi memberikan keuntungan bagi petani. Hanya saja, produksi yang meningkat memunculkan masalah baru, yakni keterbatasan lahan penjemuran. Selain itu, yang juga menjadi persoalan adalah tingginya upah tenaga pemetik kopi.

Padahal, harga kopi saat ini sangat bagus, yakni Rp63.000 per kilogram untuk bean robusta. Namun harga itu tidak serta-merta memberikan keuntungan lebih bagi petani, karena biaya produksi yang dikeluarkan cukup tinggi, mulai dari pemupukan, pemetikan, proses pascapanen hingga penyimpanan.

Dijelaskan, dari tahun ke tahun kebutuhan kopi, baik green beans maupun ground coffee, mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, seiring berkembangnya budaya ngopi khususnya di Kota Reog.

Untuk itu, harapannya ada sinergisitas antara petani, pemerintah, swasta, serta pegiat kopi dalam membangun budaya ngopi di Ponorogo. Salah satunya melalui peningkatan akses pasar dengan andil pihak swasta maupun pemerintah dalam bentuk branding, festival, pameran, kemitraan, hingga kemudahan perizinan.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Beredar Video Detik-Detik Bus Damri Jalur Ponorogo Tulungagung Via Sooko Tak Kuat Menanjak
Next: Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan

Related Stories

tka
  • Jelajah

Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 13:07 WIB
dprd2
  • Jelajah

DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:53 WIB
jammer
  • Jelajah

Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:29 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.