
Permintaan obat batuk dan pilek di sejumlah apotek di Ponorogo sejak dua pekan terakhir cukup tinggi. Bahkan, beberapa merek yang diresepkan dokter harus inden lantaran kiriman terlambat akibat banyaknya permintaan.
Kondisi itu dibenarkan Arif Nasruhan, pemilik sejumlah apotek di Kota Reog. Ia menyebut, di tempat usahanya terjadi peningkatan permintaan sekitar 30 persen dibanding sebelumnya.
Cuaca panas, kering, dan berangin diduga menjadi pemicu mudahnya virus atau bakteri masuk ke tubuh. Akibatnya, mereka yang memiliki imunitas rendah lebih rentan terserang batuk dan pilek. Kasus ini terjadi merata, baik pada anak-anak, dewasa, maupun lansia.
Sebagian masyarakat datang membeli obat bebas, sementara lainnya menggunakan resep dokter. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, peningkatan permintaan obat batuk pilek biasanya terjadi pada bulan Oktober. Namun, tahun ini kasusnya sudah banyak terjadi sejak September.
Meski demikian, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir. Batuk pilek umumnya bisa sembuh dengan sendirinya asalkan sistem kekebalan tubuh meningkat. Obat yang tersedia saat ini bukan untuk menyembuhkan, melainkan meringankan gejala seperti pusing, hidung tersumbat, bersin-bersin, hingga rasa gatal dan sakit pada tenggorokan.