Pecel, makanan khas Ponorogo yang identik dengan sayuran segar dan siraman sambal kacang, kini hadir dalam inovasi unik yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah warung di Jalan Juanda, Kelurahan Tonatan, berhasil memadukan nasi pecel dengan kuah gurih pedas ayam lodho, menciptakan sensasi rasa baru yang langsung memikat pecinta kuliner.
“Inspirasi ini muncul dari kebiasaan pelanggan. Awalnya saya hanya menjual ayam lodho, tapi beberapa pelanggan yang datang pagi hari merasa ayam lodho terlalu berat untuk sarapan. Dari situ saya mulai menyajikan pecel, lalu terpikir untuk menggabungkan dua menu ini,” ujar Ribut Yudiono, pemilik warung.
Perpaduan kuah ayam lodho yang kaya rempah dengan bumbu kacang pecel ternyata menghasilkan cita rasa baru yang luar biasa. Menu “pecel ayam lodho” ini pun langsung mendapat sambutan hangat, terutama dari pekerja kantoran yang mencari menu makan siang berbeda. Setiap hari, tak kurang dari seratus porsi pecel ayam lodho ludes terjual. Harganya pun terbilang ramah di kantong, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per porsi, tergantung ukuran potongan ayam.
Salah satu pengunjung, Nining Arining, mengaku tak pernah bosan menikmati pecel ayam lodho tersebut. “Sajian ini menjawab dua kesukaan saya sekaligus, pecel dan ayam lodho. Apalagi disajikan di atas alas daun jati, jadi pengalaman makannya semakin khas,” katanya.
Menurut Nining, penggunaan ayam kampung justru membuat kuah lodho lebih lezat tanpa mengurangi kelembutan dagingnya. “Saya sering makan di sini karena menu nasi pecel ayam lodho ini memang baru ada di warung ini. Rasanya khas dan bikin nagih,” tambahnya.
Inovasi kuliner nyeleneh ala Ribut Yudiono ini membuktikan bahwa kreativitas mampu menghadirkan tradisi lama dalam rasa baru yang tetap memikat lidah masyarakat.
