
Pihak SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ronowijan, Siman, mengaku kecewa dengan pengantaran program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya, sejak berjalan pada 11 September 2025, sudah empat kali pengantaran tidak sesuai jadwal yang disepakati, yakni pukul 11.00 WIB.
Puncaknya terjadi pada Kamis (25/9/2025). Saat itu, pengantaran tahap kedua untuk siswa kelas 4-6 baru tiba sekitar pukul 14.30 WIB. Padahal, kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai pukul 14.30 WIB. Akibatnya, siswa terpaksa menahan lapar sejak siang, sebagian sudah pulang sebelum menerima makanan, dan kegiatan ekstrakurikuler terpaksa ditiadakan.
“Sejak awal kami menyambut baik program MBG dari pemerintah. Setidaknya ada 908 siswa SDMT yang mendapatkan manfaat dari program ini,” ujar Kepala SDMT Ponorogo, Jainal Abidin, Sabtu (27/9/2025).
Namun, Jainal menyayangkan keterlambatan yang terus berulang. “Berdasarkan kesepakatan, makanan harus diantar jam 11 siang. Bahkan kami memberi kelonggaran sampai lebih satu jam. Tapi kenyataannya, tetap saja sering terlambat. Puncaknya Kamis lalu, pengiriman tahap pertama untuk kelas 1-3 saja baru datang sekitar jam 1 siang, sedangkan tahap kedua malah sampai jam setengah 3 lebih,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi tersebut mengganggu KBM siswa yang sudah dijadwalkan. “Karena anak-anak belum makan, kegiatan tambahan seperti ekstrakurikuler akhirnya kami tiadakan. Makanan yang datang terlambat sebagian dibungkus dibawa pulang siswa, sedangkan ratusan porsi lainnya terpaksa kami kembalikan ke SPPG,” jelasnya.
Jainal menambahkan, pihak sekolah akhirnya memutuskan menghentikan sementara program MBG hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Kami berharap program ini ke depan bisa dikelola oleh sekolah sendiri. SDMT sudah terbiasa dengan program makan siang, sehingga lebih mudah mengatur jadwal dan distribusinya,” pungkasnya.