
Ratusan paket sembako dan pakaian pantas disalurkan Putri Melati di Desa Mrayan, Ngrayun. (Foto/Dok. Putri Melati)
Luar biasa, bakti sosial Majelis Taklim Ibu-ibu Putri Melati Ponorogo di Desa Mrayan, Ngrayun, Ahad 21 September 2025.
Bertempat di Masjid Baitullah, ratusan warga antusias hadir untuk mengikuti sosialisasi kesehatan terkait ASI yang bisa mencegah stunting dan kanker payudara.
Martiningsih, Ketua Majelis Taklim Ibu-Ibu Putri Melati, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Ponorogo dalam sosialisasi tersebut.
Selain itu juga berkoordinasi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Ngrayun Barat.
“Selain sosialisasi kesehatan juga ada giat bakti sosial, menyalurkan sekitar 180 paket sembako dan pakaian kayak pakai yang sebelumnya sudah kami kirim,” jelas Martiningsih.
Adapun dananya diambil dari infaq anggota pengajian Putri Melati setiap bulannya, di mana pihaknya menyasar daerah-daerah pinggiran setiap dua tahun sekali.
“Kami menyasar wilayah pedesaan, selain ingin bersilaturahmi dengan masyarakat juga untuk mengajak anggota pengajian merasakan langsung kehidupan di desa itu seperti apa, perjuangannya luar biasa,” terang Martiningsih.
Meski akses ke kota terbatas, masyarakat punya semangat tinggi. Ibu-ibu pengajian Putri Melati diajak secara langsung melewati medan yang sulit untuk bisa menyasar warga di desa yang membutuhkan uluran tangan.

Majelis Taklim Putri Melati berdiri sejak 1978, berawal dari keanggotaan ibu-ibu keluarga Radio Gema Surya Ponorogo.
Di usianya yang sudah mencapai 47 tahun, keanggotaannya semakin bertambah banyak dan meluas hingga masyarakat umum lainnya, yang saat ini jumlahnya sudah sekitar 68 anggota.
Selain kegiatan arisan setiap bulan, ada kajian untuk memperdalam agama Islam dan juga membahas masalah-masalah lain seperti kesehatan.
Dari pertemuan tersebut, ibu-ibu pengajian menyalurkan infaq dan sedekahnya, yang kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. (rl/ab)



