
Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan kembali membangun irigasi air tanah dalam (IATD) di 15 titik yang tersebar di sejumlah wilayah pada tahun 2025.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Tamar Mahara, mengatakan pembangunan IATD merupakan program berkelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan. Hingga September ini, progres pembangunan telah mencapai 50 persen.
Dari 15 titik pembangunan, dua di antaranya memiliki kondisi geografis yang cukup sulit, yakni di wilayah Sooko dan Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit. Akibatnya, anggaran yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan 13 titik lainnya yang rata-rata menelan biaya sekitar 125 juta rupiah per titik.
Berdasarkan data, sejak tahun 2021 hingga 2024 Pemkab Ponorogo telah membangun sedikitnya 191 titik IATD. Program ini diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis air pada musim kemarau yang kerap menjadi kendala utama sektor pertanian di Ponorogo.