
Sejumlah peternak ayam petelur mengeluh karena naiknya harga jagung belakangan ini. Jagung yang digunakan sebagai campuran pakan ternak telah mencapai harga Rp6.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp4.800 hingga Rp5.000 per kilogram.
Sementara itu, harga telur ayam justru tidak stabil dalam dua pekan terakhir. Ahmad Sarbini, salah satu peternak ayam petelur di wilayah Mlarak, mengatakan bahwa harga telur setiap hari ada perubahan dan cenderung turun. Hingga Selasa pagi, 2 September 2025, harga telur di tingkat kandang sekitar Rp23.000 per kilogram, turun Rp2.000 per kilogram dari sebelumnya yang mencapai Rp25.000.
Ahmad Sarbini juga menjelaskan bahwa harga telur bisa berbeda-beda di tingkat pengecer atau pedagang. Meskipun harga pakan, khususnya jagung, naik, peternak tetap bertahan dengan keuntungan yang minim. Kondisi ini bukan kali pertama terjadi, karena tahun lalu di bulan yang sama juga terjadi fenomena harga jagung naik namun harga telur cenderung turun.