
Almarhum Irwan (berfoto di atas sepeda motor) dikenal sebagai anak yang baik dan sangat aktif di lingkungan.
Meninggalnya Irwan Wahyuning Tiyas, warga Dukuh Krajan, Desa Mlarak, Ponorogo, menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bagaimana tidak, pemuda 22 tahun itu berniat membantu orang tuanya yang memiliki usaha warteg di Jalan Muara Baru Raya, Penjaringan, Jakarta.
Namun takdir berkehendak lain, di mana nyawa Irwan melayang karena terjebak kebakaran yang melanda usaha orang tuanya itu, Minggu pagi, 20 Juli 2025.
“Jenazah sudah dimakamkan Senin (21/7/25), sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Boiran, Kepala Desa Mlarak kepada Gema Surya.
Suasana duka dan isak tangis keluarga, tetangga, dan saudara ikut mewarnai pemakaman almarhum. Almarhum dikenal sebagai anak yang baik dan sangat aktif di lingkungan.
“Setelah lulus sekolah sebulan lalu, ia berkeinginan merantau ikut orang tuanya di Jakarta,” tambah Boiran.
Pihaknya mendapatkan informasi dari temannya yang ada di Jakarta. Warganya itu terjebak dalam kobaran api yang sudah membesar, dan kios yang terkunci dari luar membuat warga tak mampu memberikan pertolongan.
Saat kejadian, ibunya sedang pergi ke pasar dan tidak mengetahui bahwa sang anak berada di dalam kios. Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.
Kebakaran tersebut juga menghanguskan enam kios dan satu rumah. Warga menduga api berasal dari salah satu warteg, namun penyebab pasti masih dalam penyelidikan pihak berwenang. (rl/ab)



