
Diserbu masyarakat dan ludes dalam waktu yang singkat. (Gema Surya/Yudi)
Gerakan Pangan Murah (GPM) diserbu pembeli yang digelar Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan). Tak butuh waktu lama, bahan pokok yang dijual ludes pada Kamis, 17 Juli 2025.
Sejumlah komoditas tersedia, diklaim harganya di bawah harga pasar. Mulai beras, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, cabai rawit, bawang merah dan putih, hingga ikan segar.
Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo, mengatakan GPM itu bukan untuk mengganggu harga pasar. GPM bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan, namun pembeliannya dibatasi. Menurutnya, jumlah yang dijual memang tidak banyak.
Sementara itu, Kepala Dispertahankan Ponorogo, Suprianto, mengatakan GPM tersebut bertujuan agar daya beli masyarakat meningkat.
GPM ini menjual semuanya di bawah harga pasar, tujuannya bisa menekan harga yang tinggi dan meningkatkan daya beli.
Adapun dalam GPM tersebut, beras SPHP dibanderol Rp11.300 per kg, beras medium Rp13.000 per kg, serta beras premium Rp14.300 per kg. Kemudian minyak goreng Rp15.500 per liter, telur ayam Rp25.000 per kg, bawang merah Rp30.000 per kg, gula pasir Rp15.500 per kg.
Berikutnya, daging ayam Rp23.000 per kg, daging sapi Rp100.000 per kg, bawang putih Rp16.000 per kg, serta cabai rawit Rp40.000 per kg. Berbagai macam ikan segar juga dijual dalam GPM, mulai ikan lele, nila, patin, serta gurame.
Sekadar informasi, Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar sebagai puncak peringatan Hari Krida Pertanian ke-53. GPM berlangsung di kantor Dispertahankan Ponorogo. (yd/rl/ab)