Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Sempat Sepi karena Isu Unjuk Rasa, Pengunjung Pasar Legi Ponorogo Mulai Ramai Lagi
  • PD Sari Gunung Sampung Akan Dihidupkan Lagi, Pemkab Buka Rekrutmen Direktur dan Dewas
  • Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali
  • Tak Terbukti Akan Berbuat Onar, 4 Pemuda Berjaket Ojol Akhirnya Dilepas Polisi
  • Polres Apresiasi Ojol yang Ikut Jaga Kondusifitas Ponorogo, Ajak Sarapan Bareng dan Bagi Sembako
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Juli
  • 10
  • Gas Belerang Naik, Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel Mati Mendadak
  • Headline
  • Jelajah

Gas Belerang Naik, Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel Mati Mendadak

Gema Surya FM Kamis 10 Juli 2025 | 06:35 WIB
Iwak11

Ribuan ikan nila milik petani keramba di Telaga Ngebel, Ponorogo, mati mendadak dalam tiga hari terakhir. Peristiwa ini menyebabkan kerugian besar bagi petani, bahkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Pantauan jurnalis Gema Surya, Selasa (9/7/2025), air Telaga Ngebel tampak berubah warna menjadi hijau kekuningan. Ribuan ikan mati terlihat mengambang di permukaan, menimbulkan bau menyengat.

Hadi Santoso, salah satu pemilik keramba, mengaku fenomena ini mulai terjadi sejak tiga hari lalu. Ia menduga kondisi tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem dan suhu dingin yang menyebabkan kandungan belerang naik ke permukaan.

“Biasanya air jernih, tapi sekarang keruh dan bau. Ikan-ikan saya banyak yang mati, sekitar 50 persen dari total keramba. Usianya baru 3 sampai 4 bulan. Rugi saya kira-kira Rp10 juta,” ujar Hadi.

Ia mengaku sudah berupaya mengurangi dampak dengan memasang diesel untuk menggerakkan kincir, agar sirkulasi air tetap berjalan. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Saya sudah pakai diesel untuk bantu sirkulasi udara, tapi tetap nggak cukup. Jumlah ikan mati terlalu banyak,” tambahnya.

Ironisnya, menurut Hadi, kejadian serupa sudah dua kali terjadi dalam setahun terakhir. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata dari pemerintah kabupaten.

“Kami butuh perhatian. Jangan sampai tiap musim dingin selalu begini. Setidaknya ada solusi jangka panjang dari pemerintah,” keluhnya.

Untuk mencegah pencemaran, para petani segera mengubur bangkai ikan secara massal di sekitar area keramba.

Tak hanya berdampak pada petani, fenomena ini juga dikeluhkan pengunjung wisata Telaga Ngebel. Slamet Riyadi, salah satu pengunjung asal Madiun, mengaku terganggu dengan kondisi air dan bau menyengat.

“Airnya sekarang kecokelatan dan keruh, baunya juga menyengat seperti belerang. Agak terganggu sih, padahal saya ke sini mau menikmati suasana,” ujar Slamet.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: ASN Diinstruksikan Pakai Lurik atau Surjan Selama PRS Berlangsung
Next: Mangkir Dua Kali, Tersangka Kasus Kredit Fiktif BRI Terancam Masuk DPO

Related Stories

Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali
  • Headline
  • Jelajah

Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 12:49 WIB
Pasar-Legi-800x445
  • Jelajah

Sempat Sepi karena Isu Unjuk Rasa, Pengunjung Pasar Legi Ponorogo Mulai Ramai Lagi

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 13:40 WIB
SEKDA AGUS PRAM
  • Jelajah

PD Sari Gunung Sampung Akan Dihidupkan Lagi, Pemkab Buka Rekrutmen Direktur dan Dewas

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 12:52 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.