
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku puas dengan suksesnya rangkaian Grebeg Suro 2025 yang berlangsung selama hampir satu bulan, sejak 4 hingga 29 Juni. Menurutnya, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan hangat, baik dari masyarakat maupun pejabat negara yang hadir.
“Alhamdulillah, Grebeg Suro tahun ini berjalan sukses dan mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat, bahkan sampai ke pejabat pusat,” ujar Sugiri Sancoko kepada wartawan.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Sugiri menyebut hal itu justru memicu semangat dan kreativitas dari para pelaksana. Dari kebutuhan anggaran sekitar Rp5 miliar, Pemkab hanya mengalokasikan dana sebesar Rp350 juta.
“Dengan anggaran minim, justru membuat dinas terkait berpikir kreatif dan inovatif. Ke depan, kami ingin Grebeg Suro ini bisa dikemas menjadi event yang bisa dijual, sehingga tidak perlu lagi menggunakan APBD,” tegasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo itu menambahkan, Grebeg Suro melibatkan ribuan orang dari berbagai unsur. Oleh sebab itu, sejak awal dirinya sudah mewanti-wanti agar peringatan akbar 1 Muharam itu dikemas sebaik mungkin guna menciptakan kepercayaan publik.
“Ini bukan sekadar acara budaya, tapi bagian dari wajah Ponorogo di mata dunia. Maka transparansi, profesionalisme, dan partisipasi masyarakat harus dijaga betul,” tambahnya.
Terkait dampak ekonomi dari pelaksanaan Grebeg Suro, Sugiri mengungkapkan saat ini masih dalam proses penghitungan dan penelitian yang dilakukan oleh salah satu perguruan tinggi di Ponorogo.
Sebagai informasi, Grebeg Suro 2025 di Ponorogo digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H. Rangkaian acaranya meliputi pameran ekonomi kreatif, Festival Reog Remaja, Kirab Pusaka, Larungan di Telaga Ngebel, dan berbagai pentas budaya lainnya.