
Suasana haru sekaligus bahagia menyelimuti acara pelepasan siswa-siswi kelas 6 dan pembagian rapor kelas 1 hingga 5 SD Muhammadiyah Ponorogo, yang digelar di Gedung Keniten pada Selasa, 17 Juni 2025.
Sebanyak 128 siswa kelas 6 yang lulus mengikuti prosesi sungkeman kepada orang tua masing-masing sebagai simbol rasa hormat dan bakti seorang anak kepada ayah dan ibunya. Momen ini mengundang tangis haru dari para siswa maupun orang tua yang hadir.
Kepala SD Muhammadiyah Ponorogo, Hartiningsih, S.Pd., mengungkapkan rasa syukurnya atas kelulusan para siswa dengan hasil yang memuaskan.
“Alhamdulillah, kami bisa melepas 128 siswa dengan nilai kelulusan yang maksimal. Hampir semuanya diterima di sekolah lanjutan sesuai harapan dan keinginan mereka. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri,” ujar Hartiningsih.
Ia menambahkan, selama enam tahun menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah, para siswa telah melalui banyak pengalaman dan kenangan bersama guru serta teman-teman. Meskipun berat untuk melepas, ia yakin para siswa siap melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari langkah yang lebih panjang. Kami doakan mereka bisa terus melanjutkan pendidikan dengan baik,” lanjutnya.
Hartiningsih juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh orang tua siswa atas kepercayaan yang telah diberikan kepada SD Muhammadiyah.
“Terima kasih kepada bapak ibu orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya kepada kami. Ini adalah amanah yang terus kami jaga dalam memberikan layanan pendidikan terbaik,” ucapnya.
Acara pelepasan tahun ini juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Mengusung tema “Jejak Langkah Masa Depan”, berbagai penampilan kreatif turut memeriahkan acara, mulai dari pencak silat, pantomim, tari-tarian, menyanyi, hingga penampilan spesial dari Paguyuban Wali Murid.
“Penampilan mereka luar biasa, penuh semangat dan kreativitas. Ini menjadi wujud sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak,” pungkas Hartiningsih.