
Masyarakat di sejumlah wilayah Kota Ponorogo mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir. Kelangkaan ini paling dirasakan pada tingkat pengecer dan rumah tangga.
Agus Mustofa Latif, pemilik beberapa SPBU di Ponorogo, menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam distribusi dari Pertamina. Penyaluran LPG 3 kilogram tetap berjalan normal, bahkan saat tanggal merah dan hari libur.
“Dari Pertamina tidak ada pengurangan kuota maupun hambatan distribusi. Semua berjalan seperti biasa,” ujar Agus.
Menurut Agus, kelangkaan kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsumsi di tengah masyarakat. Saat ini banyak warga yang menggelar hajatan, di mana penggunaan LPG meningkat tajam.
“Biasanya, masyarakat yang mengadakan hajatan tidak hanya pakai kayu bakar. Sekarang banyak yang mengandalkan LPG sebagai bahan bakar utama,” jelasnya.
Selain itu, musim haji juga diduga turut memengaruhi permintaan gas melon ini.
“Ada tren konsumsi yang naik saat musim haji, terutama dari keluarga yang mengadakan tasyakuran atau kirim doa,” tambah Agus.
Diketahui, di Kabupaten Ponorogo terdapat sekitar 15 agen resmi LPG 3 kilogram yang menyalurkan ke berbagai pangkalan. Meskipun distribusi dari hulu tidak terganggu, lonjakan konsumsi di tingkat hilir bisa menyebabkan pasokan cepat habis.