
Tak kenal lelah dan kata libur, bagi Edi Sutanto sebagai penjagal sapi apalagi ketika memasuki Iduladha. (Gambar/Dok. Edi)
Pemotongan hewan kurban jadi pemandangan umum setiap Iduladha. Tapi, dibalik itu semua, ada tangan-tangan terampil yang bekerja keras sejak pagi.
Salah satunya Edi Sutanto, warga Mangkujayan, Ponorogo, yang sudah puluhan tahun menjadi penjagal sapi. Tahun 2025 ini, tren penyembelihan hewan kurban lebih banyak dilakukan pada hari Sabtu. Pasalnya, hari Jumat terjeda waktu salat Jumat.
Tapi bagi Edi, tak ada hari libur di Iduladha. Meski Jumat waktunya mepet, ia tetap kebanjiran pesanan. Bahkan sudah ada empat tempat yang inden, satu di antaranya disembelih setelah Jumatan.
Dengan tim kecil berisi tiga orang, Edi bisa menyembelih hingga 10 ekor hewan kurban dari pagi sampai siang, pada hari-hari biasa. Selain menyembelih, mereka juga memisahkan daging dari tubuh hewan.
Proses penyembelihan satu ekor sapi bisa memakan waktu sekitar 40 menit. Menurutnya, yang penuh effort saat merobohkan sapi, dia harus jeli agar sapi mudah roboh dan tidak bikin panik.
Meski tahun ini jumlah lokasi penyembelihan yang ia tangani tak jauh beda dengan tahun lalu, Edi mengakui jumlah hewan kurban yang disembelih lebih banyak di tahun sebelumnya. (aj/ab)