
Lokasi ranah gerak di Dukuh Tugunongko, Tugurejo Slahung, yang mengancam lahan pertanian. (Foto/Siswanto)
Belasan Kepala keluarga di RT 2 RW 3, Njoso, Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, dilanda keresahan. Pasalnya, wilayah mereka mengalami retakan tanah sepanjang kurang lebih 30 meter dengan lebar sekitar 10 cm. Bahkan, sebagian tanah dilaporkan amblas sedalam 25 cm.
Retakan tersebut berada di ujung atas persil blok 25, tepatnya di ladang warga yang berbatasan langsung dengan lahan milik Perhutani. Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA) telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Menurut Siswanto, dampak paling besar dikhawatirkan akan menimpa lahan pertanian warga jika pergerakan tanah terus berlanjut.
Ia juga menjelaskan bahwa lokasi retakan ini tidak jauh dari titik retakan yang pernah terjadi pada tahun 2021 lalu, di mana saat itu beberapa warga terdampak bahkan harus direlokasi. Pemerintah desa telah mengimbau warga yang melintasi kawasan tanah retak agar lebih berhati-hati dan selalu waspada.



