
Dalam upaya meningkatkan kecintaan dan pemahaman anak-anak terhadap Al-Qur’an, serta mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil dan benar, Masjid Baitul Mukhlisin Nologaten Ponorogo menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat SD.
Hasilnya luar biasa, dengan jumlah peserta yang jauh melebihi target panitia.
Ketua panitia, Dalhar, mengatakan bahwa awalnya panitia hanya menargetkan sekitar 20 peserta. Namun ternyata, peserta yang mendaftar mencapai lebih dari 70 anak.
“Dari 70 peserta yang mengikuti, kami ambil 5 anak terbaik untuk masuk babak final. Jumlah ini di luar ekspektasi kami. Jujur, kami hanya menargetkan sekitar 20 peserta, tapi ternyata pendaftar membludak hingga di atas 50,” ujar Dalhar, Minggu (26/5).
Ia mengaku sempat kewalahan saat proses penilaian, terutama karena hampir semua video yang dikirim peserta memiliki kualitas yang sangat baik.
“Yang bikin kami kelabakan, hampir semua video tilawah yang dikirim bagus-bagus. Bahkan bukan hanya dari Ponorogo, ada juga peserta dari luar daerah, termasuk dari Sumatra dan Sulawesi,” imbuhnya.
Dalhar menjelaskan, lomba MTQ ini diumumkan dua bulan lalu dengan mekanisme yang cukup mudah. Peserta diminta merekam video tilawah dari rumah masing-masing menggunakan smartphone atau kamera DSLR/mirrorless tanpa proses pengeditan, kemudian mengunggahnya ke Google Drive melalui link pendaftaran yang disediakan.
Penilaian dilakukan secara daring dan hasilnya juga diunggah di kanal YouTube panitia. Para pemenang berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan.
“Kami berharap, kegiatan ini bisa menjadi motivasi anak-anak untuk semakin mencintai Al-Qur’an dan berani tampil,” tutup Dalhar.
Adapun jawara-jawaranya ;
Juara 1 Ahmad Zain Ponorogo, Ainul Bashiroh dari Pacitan, Almer dari Ponorogo. Juara harapan 1, Ahmad Qori’ Annur, dan juara harapan 2, Siti Humairah dari Surabaya. Mereka mendapat piala, sertifikat dan uang pembinaan.