
Kodim 0802/Ponorogo terus mengintensifkan pendampingan terhadap program serapan gabah (sergab) petani. Hingga akhir April 2025, Kodim ditargetkan menyerap sebanyak 12.400 ton gabah kering panen (GKP) sesuai instruksi dari pemerintah pusat. Namun, hingga awal April ini, serapan baru mencapai sekitar 3.500 ton atau sekitar 24 persen dari target.
Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf. Dwi Soerjono, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut meski dihadapkan pada sejumlah kendala teknis.
“Kami akui ada beberapa hambatan, seperti terbatasnya alat pengering gabah atau dryer, minimnya fasilitas penggilingan, serta sarana transportasi pengangkut gabah yang belum mencukupi,” terang Dandim, Sabtu (12/4/2025).
Guna mengatasi persoalan tersebut, pihak Kodim menggandeng para pemilik alat pengering gabah untuk mempercepat proses pengeringan dan distribusi gabah.
“Kami bekerja sama dengan pemilik dryer agar pengeringan gabah bisa dilakukan secara maksimal. Kalau cuacanya terik, sehari saja sudah kering. Tapi kalau hujan, bisa sampai dua hari atau lebih,” jelasnya.
Dandim juga mengajak para petani di Ponorogo untuk tidak ragu menjual gabahnya ke Bulog, karena harga beli sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Sesuai instruksi pemerintah, harga beli gabah kering panen di Bulog adalah Rp6.500 per kilogram. Ini kesempatan baik bagi petani untuk mendapat harga layak,” tegas Letkol Dwi Soerjono.
Dengan sisa waktu yang ada, pihak Kodim optimistis target serapan bisa dikejar dengan dukungan seluruh pihak, termasuk petani dan pelaku usaha pengolahan gabah.