
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Slahung dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan tebing longsor di Dukuh Bukul, Desa Wates, RT 02 RW 03. Material longsor berupa tanah dan bebatuan menimpa rumah milik Puryanto yang berada tepat di samping tebing, Selasa (8/4/2025).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri setelah mendengar suara gemuruh dari arah tebing.
Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, menyebutkan bahwa kejadian ini merupakan longsor susulan.
“Longsor pertama terjadi pada 1 April 2025, tapi saat itu masih kecil dan belum mengenai rumah. Longsor yang menimpa rumah Puryanto terjadi pada 8 April, dan itu longsor susulan dengan material cukup besar,” jelas Agung, Kamis (11/4/2025).
Ia menambahkan, hingga kemarin material longsoran masih menimpa dinding ruang tamu dan kamar rumah korban. Namun, warga bersama perangkat desa telah merencanakan kerja bakti pada Jumat (11/4) untuk membersihkan material longsor.
“BPBD juga sudah menyalurkan bantuan logistik kepada korban. Di antaranya sembako, kasur lipat, selimut, terpal, paket sandang, makanan siap saji, alat kebersihan, serta paket untuk lansia dan keluarga,” terang Agung.
Sementara itu, Kepala Desa Wates, Suyadi, menjelaskan bahwa hujan deras memang hampir setiap hari mengguyur wilayahnya dalam beberapa pekan terakhir, yang membuat tebing di sekitar permukiman menjadi labil.
“Memang wilayah kami ini rawan karena kontur tanah dan lokasinya dekat perhutani. Rumah korban juga semi permanen dan sangat dekat dengan tebing. Karena hujan turun terus-menerus, akhirnya tanah tidak kuat menahan beban air,” ujar Suyadi.
Ia berharap ke depan ada langkah antisipasi jangka panjang, seperti pembangunan penahan tebing atau relokasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor.