
Petani mengantre mesin combi untuk panen. (Foto/istimewa)
Proses panen padi di wilayah Kecamatan Sukorejo Ponorogo, mengalami kendala akibat terbatasnya ketersediaan mesin panen (combi). Para petani terpaksa harus menunggu giliran karena mesin combi yang biasa digunakan masih berada di luar daerah.
Suroso Koordinator sewa mesin combi wilayah Sukorejo dan sekitarnya, mengatakan bahwa saat ini mesin-mesin combi dari luar daerah seperti Ngawi, Sragen, dan Blora (Jawa Tengah) masih digunakan oleh petani setempat sehingga belum bisa masuk ke wilayah Ponorogo. Ia memperkirakan baru sekitar satu pekan lagi mesin-mesin tersebut dapat mulai beroperasi di Sukorejo.
“Setiap musim panen memang kami selalu mendatangkan mesin combi dari luar daerah. Hal ini karena jumlah mesin combi lokal sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan,” ujarnya Kamis (09/04/2025).
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir, petani di wilayah tersebut sangat bergantung pada mesin combi. Selain hemat biaya, penggunaan mesin ini dinilai cepat dan hasil panennya lebih bersih. Dalam satu hari, sebuah mesin combi bisa menggarap tak kurang dari 10 kotak lahan pertanian.
Biasanya, Suroso mendatangkan lima unit mesin combi dari Ngawi dan Blora, dan menjadwalkannya untuk digunakan secara bergantian oleh para petani. Adapun syarat sewa adalah minimal terdapat tiga kotak sawah yang siap dipanen dalam satu lokasi yang berdekatan. Rata-rata petani lebih memilih mesin combi berukuran besar untuk efisiensi waktu dan tenaga.