
Lebaran Ketupat, para pedagang janur kelapa kebanjiran pembeli. Permintaan yang tinggi membuat sejumlah pedagang kewalahan melayani pelanggan, termasuk Edi, pedagang janur asal Desa Ngilo-ngilo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
“Sampai hari ini saya sudah mengeluarkan sekitar 200-an pelepah. Jumlahnya nyaris sama dengan tahun lalu,” ujar Edi saat ditemui di lapaknya.
Tingginya permintaan membuat harga janur kelapa masih stabil, berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per pelepah, tergantung apakah pembeli mengambil sendiri atau diantar ke rumah.
Menurut Edi, janur kelapa tak hanya digunakan untuk membuat selongsong ketupat, tapi juga banyak dicari untuk keperluan hajatan seperti orang mantu. Untuk mencukupi kebutuhan stok, ia bahkan rela mencari janur hingga ke luar kota.
“Saya cari ke Trenggalek dan Pacitan kalau stok di sini kurang,” jelasnya.
Ia menambahkan, janur bisa bertahan hingga berminggu-minggu asal disimpan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Bahkan, beberapa pelanggannya sudah membeli sejak bulan puasa lalu karena khawatir kehabisan.
“Kalau permintaan datang mepet, saya nggak bisa janji barangnya masih ada,” pungkasnya.