
Mendekati Lebaran, sejumlah penjahit di Ponorogo kebanjiran order permak baju. Kondisi ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, di mana pesanan lebih banyak untuk membuat baju baru.
Yono, seorang penjahit pakaian di wilayah Mlarak, mengatakan bahwa sejak awal puasa banyak pelanggan yang datang dengan baju baru untuk dipermak.
“Rata-rata mereka membeli baju secara online, tetapi saat barang datang ukurannya tidak sesuai, sehingga harus dipermak,” ujar Yono.
Dalam sehari, ia menerima tak kurang dari 10 baju untuk diperbaiki. “Untuk ongkos permak sendiri sekitar Rp15.000, tergantung tingkat kesulitannya,” jelasnya.
Meski permintaan permak baju meningkat, Yono tetap menerima pesanan menjahit dari pelanggan yang membawa kain bahan. “Biasanya, yang membawa kain untuk dijahit adalah bapak-bapak yang mendapatkan hadiah Lebaran berupa kain batik,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tren pelanggan lebih memilih membeli baju jadi secara online daripada membeli kain untuk dijahitkan mulai terjadi sekitar dua tahun terakhir.