
Nasib tragis menimpa Krisna Mandala (12), warga RT 03 RW 03 Dukuh Plongko, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo. Bocah 12 tahun itu meninggal dunia diduga akibat tersengat listrik pada Rabu malam, 19 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.
Kepala Desa Jurug, Sukamto, menceritakan, kejadian bermula saat korban ingin mengisi daya ponselnya. Namun, karena kontak listrik rusak, ia berinisiatif memperbaikinya dengan menggunakan gunting. Aksi tersebut luput dari pantauan orang tuanya karena dilakukan di dalam kamar.
“Kejadian ini pertama kali diketahui oleh adiknya yang masih balita. Adiknya kemudian memberitahu ibunya,” ujar Sukamto.
Mengetahui anaknya tergeletak tak sadarkan diri, sang ibu segera meminta bantuan tetangga untuk membawa korban ke puskesmas. Sayangnya, nyawa bocah malang itu tidak tertolong. Sementara itu, ayah korban diketahui masih berada di Pekanbaru karena pekerjaan.
Kapolsek Sooko, AKP Muhammad Isa Latif, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Benar, ada seorang bocah SD meninggal karena tersengat aliran listrik. Ceritanya, sepulang dari kegiatan Pondok Ramadan di sekolah, korban bermaksud mengecas ponselnya. Namun, karena stop kontak tidak menyala, ia mencoba memperbaikinya menggunakan gunting. Nahas, ia justru tersengat listrik,” jelas AKP Muhammad Isa Latif.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban murni tersengat listrik, yang ditandai dengan adanya luka di jari-jari tangan akibat menyentuh kabel listrik.
“Ini menjadi pembelajaran bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan listrik. Keselamatan anak harus menjadi prioritas,” tambahnya.