
Putusnya jembatan Tugu di Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Bungkal, Ponorogo sangat mengganggu aktivitas warga, termasuk anak-anak sekolah. Mereka harus nekat menyeberangi sungai, padahal arusnya sangat deras di musim penghujan ini.
Parmin, salah satu warga, mengatakan dirinya harus mendampingi anaknya saat menyeberang sungai karena khawatir lantaran arus yang deras dan bebatuan licin. Dijelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses warga. Akibat robohnya jembatan tersebut, ada 200 warga atau empat RT yang terdampak.
Parmin mengatakan jembatan yang roboh menyulitkan anak-anak sekolah. Pasalnya, saat ini anak-anak tengah menjalani ujian tengah semester. Parmin mengungkapkan dirinya dan anaknya terpaksa menyeberang sungai berarus deras ini karena ini merupakan akses tercepat. Akses lain sulit dijangkau karena jalannya susah masih jalan sawah yang becek.
Sementara itu, Serda Cahyo Arif, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, mengatakan pihaknya turut membantu warga menyeberang sungai akibat jembatan Tugu di wilayah setempat putus. Dirinya mengakui aktivitas warga di 4 RT Desa Munggu tersendat. Bahkan, sejumlah anak terpaksa digendong untuk menyeberang sungai menuju sekolah.
Serda Cahyo mengungkapkan sejumlah warga yang hendak beraktivitas pun juga dibantu menyeberang sungai karena arus air sungai hingga Selasa pagi terpantau masih cukup deras.