
Hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo dalam durasi cukup lama menyebabkan banjir genangan di tiga kecamatan. Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, setidaknya terdapat 10 titik yang terdampak banjir genangan.
“Ada 10 titik yang mengalami banjir genangan, di antaranya di Dukuh Taro, Desa Bajang, Desa Dadapan, Karang Patihan, Muneng, Purworejo, serta di wilayah Balong dan Bringin Kauman,” ujar Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Selasa (18/3/2025).
Banjir tersebut berdampak pada tujuh rumah warga, merendam jalan desa, serta menggenangi sekitar 20 hektar tanaman padi. Agung menjelaskan bahwa khusus di Dukuh Taro, banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul yang akhirnya meluap ke pemukiman warga dan lahan pertanian.
“Begitu menerima laporan, kami langsung turun ke lokasi untuk melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan logistik kepada para korban terdampak,” jelasnya.
Meskipun banjir surut dalam waktu sekitar dua jam, bencana ini meninggalkan lumpur tebal yang harus dibersihkan agar aktivitas warga kembali normal.
Selain banjir di Balong dan Bringin Kauman, longsor juga terjadi di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, serta di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal. Longsor di Dukuh Karajan, Desa Tugurejo, sempat melumpuhkan akses jalan Ponorogo-Pacitan. Sementara itu, di Dukuh Sumberrejo, Desa Munggu, longsor menyebabkan jembatan penghubung antar-RT putus total, mengisolasi tiga RT, yakni RT 6, 7, dan 8.
“Akibatnya, warga di tiga RT tersebut tidak bisa kemana-mana. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk segera membangun jembatan darurat,” tambah Agung Prasetyo.
Sementara itu, untuk akses jalan Ponorogo-Pacitan yang terdampak longsor di Desa Tugurejo, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur agar segera didatangkan alat berat guna membersihkan material longsor dan membuka kembali jalur transportasi.