
Hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo selama beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana tanah longsor di tujuh titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo menerima laporan kejadian longsor yang tersebar di Kecamatan Ngrayun, Soko, dan Slahung.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, menyampaikan bahwa tanah longsor tersebut mayoritas menimpa rumah warga dan jalan. Dari tujuh titik longsor, Kecamatan Ngrayun menjadi daerah dengan kejadian terbanyak, yakni di Desa Sambi, Binade, Selur, Baosan Lor, dan Temon.
Agung menjelaskan bahwa dalam dua hari terakhir, yakni Rabu dan Kamis, wilayah tersebut terus diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama. Pihak BPBD telah melakukan assessment dan kaji cepat di tujuh lokasi yang terdampak untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dasarian ketiga bulan Februari memang merupakan puncak musim penghujan. Secara topografi, Kabupaten Ponorogo memiliki banyak lereng pegunungan yang meningkatkan risiko tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi.
Meskipun beberapa rumah terdampak akibat longsor ini, beruntung tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut.