Bertempat di kantor Kelurahan Kertosari, Babadan, gerakan pangan murah diserbu pembeli. (Gema Surya/Yudi)
Gerakan pangan murah (GPM) yang digelar di kantor Kelurahan Kertosari, Babadan, Ponorogo, Kamis, 20 Februari 2025, diserbu pembeli.
Tak butuh waktu lama, kebutuhan bahan pokok dan bumbu dapur ludes karena harganya jauh lebih murah dibanding harga pasar. Ada selisih harga Rp1.000 hingga Rp3.000 per kilogramnya.
Puji Lestari, salah satu pembeli, mengatakan bahwa ia membeli minyak goreng 2 liter kemasan refill, bawang merah, dan cabai. Ia sangat senang dengan adanya GPM karena masyarakat menengah ke bawah dapat menikmati harga yang lebih terjangkau di tengah lonjakan harga menjelang ramadhan.
Sementara itu, Sukemi, Ketua Tim Kerja Distribusi Pangan DPKP Jatim, mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang ramadhan 2025.
Sejumlah bahan pokok yang disediakan dalam GPM antara lain beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam.
Selain menstabilkan harga pangan, GPM juga bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar.
Sukemi mengakui bahwa menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), harga kebutuhan pokok cenderung naik.
Oleh karena itu, Gerakan Pangan Murah ini menjadi salah satu langkah antisipasi Pemprov Jatim agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Pembelian pun tidak dibatasi.
Pantauan Gema Surya dalam GPM ini, harga bawang merah dibanderol Rp12.000 per 1/2 kg, bawang putih sinco Rp35.000 per kg, dan bawang putih kating Rp38.000 per kg.
Telur ayam dijual Rp26.000 per kg, gula pasir Rp17.250 hingga Rp17.500 per kg untuk kemasan premium.
Berikutnya, cabai rawit Rp6.000 per 1 ons, cabai merah Rp8.000 per 1/4 kg. Selanjutnya, beras premium dibanderol Rp69.000 per kemasan 5 kg, beras medium Rp62.500 per kemasan 5 kg, serta minyak goreng Rp17.500 per liter. (yd/rl/ab)
