
Pepatah “Untung tak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak” cocok untuk menggambarkan nasib Jemikun, warga Dukuh Mlokolegi, Desa Temon, Kec. Sawoo. Lelaki berusia 61 tahun ini mengalami kejadian naas saat hendak membakar ulat ketika menuang Pertalite dari jurigen.
Menurut AKP Yudi Kristiawan, Kapolsek Sawoo, kejadian kebakaran terjadi pada Jumat, 14 Februari 2025 sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, pemilik rumah Jemikun tersebut sedang mengisi bensin jenis Pertalite ke dalam botol eceran 1 liter untuk dijual di kios miliknya.
“Saat itu, korban melihat ulat bulu di sampingnya dan mencoba menyulutnya dengan korek api. Namun, sayangnya, korek api tersebut tidak sengaja mengenai uap dari Pertalite sehingga menimbulkan api yang menjalar dan membakar seisi kios,” jelas AKP Yudi.
Korban segera berteriak meminta pertolongan kepada tetangga terdekat. Berkat gotong royong, para tetangga berhasil memadamkan api menggunakan alat seadanya, mengingat lokasi kejadian yang cukup jauh dari pemadam resmi. Meski demikian, korban mengalami luka bakar di bagian kaki dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
Berdasarkan olah TKP, diduga kebakaran bermula dari uap Pertalite yang tersambar api dari korek yang dipegang korban, lalu menjalar ke barang-barang di sekitarnya yang terbuat dari plastik. Pihak kepolisian juga telah mengamankan barang bukti berupa tong Pertalite.