Pemerintah Desa Jenangan, Kecamatan Sampung, akhirnya angkat bicara terkait aksi warga yang menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk protes.
Kepala Desa Jenangan, Irianto, menegaskan bahwa aksi tersebut bukan ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo, melainkan kepada para pengusaha tambang yang kerap melintasi jalur tersebut dengan dump truck bermuatan berat.
“Dalam sehari, ada ratusan dump truck yang melintas, mengangkut pasir dan batu, sering kali dengan muatan berlebih,” ujar Irianto. Padahal, menurutnya, jalan yang menghubungkan Poh Ijo, Jenangan, Nglurup, dan Sampung sempat dalam kondisi baik setelah diperbaiki oleh pemerintah daerah. Namun, musim penghujan dan frekuensi kendaraan berat yang tinggi menyebabkan jalan kembali rusak.
Sebagai bentuk protes, warga kemudian menanam pohon pisang di lubang-lubang jalan. Menyikapi hal ini, pemerintah desa telah mengadakan pertemuan antara perwakilan warga, tokoh masyarakat, dan pengusaha tambang untuk mencari solusi atas kerusakan tersebut.
“Dalam pertemuan itu, akhirnya disepakati bahwa para pengusaha tambang bersedia memperbaiki jalan, meski hanya dengan tambal sulam. Jika harus memperbaiki secara keseluruhan, jumlah kerusakan terlalu panjang,” jelasnya.
Pantauannya mulai Senin 3 Februari 2025, sudah ada penurunan material sebagai awal segera ada langkah perbaikan.