Kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah, Perum Bulog Subdivre 13 Ponorogo targetkan serapan meningkat.
Hal itu disampaikan Budiawan, Pimpinan Cabang Perum Bulog Wilayah 13 Ponorogo, menyikapi HPP untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kg mulai 15 Januari 2025.
Tahun 2024, dengan HPP Rp6.000 per kg, pihaknya mampu menyerap sekitar 32 ribu ton sesuai target yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Tahun ini, diperkirakan target tersebut naik karena target pengadaan nasional juga meningkat.
“Untuk pembelian gabah milik petani sesuai HPP, ada persyaratannya, yakni kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa 10 persen. Kemudian, di tingkat penggilingan, HPP gabah kering panen adalah Rp6.700 dengan kualitas yang sama,” imbuhnya.
Sementara untuk HPP gabah kering giling (GKG) di penggilingan seharga Rp8.000 dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%.
Aturan yang baru juga menetapkan rafaksi harga gabah berdasarkan kadar air dan kadar hampa di petani dan penggilingan. Misalnya, HPP GKP di tingkat petani, dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa 11-15 persen, adalah Rp6.200.
Disinggung mengenai saat ini harga gabah di tingkat petani yang sudah di atas HPP, pihaknya justru menyambut baik karena petani diuntungkan.
Petani bisa menyerahkan hasil panennya ke pasar, sebab Bulog tak akan mampu jika harus membeli sesuai harga pasar.
“Kami menunggu waktu panen raya, yang merupakan saat ideal untuk melakukan penyerapan,” pungkasnya. (rl/ab)