Pagar tembok sepanjang 20 meter dengan tinggi lebih dari 3 meter di Dukuh Krajan 1, Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, ambrol pada Jumat sore (17/1). Pagar milik seorang warga bernama Santoso tersebut ambruk karena tidak mampu menahan derasnya aliran air akibat hujan lebat yang melanda wilayah tersebut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, pohon-pohon produktif seperti pohon durian dan pohon cokelat yang berada di sekitar pagar ikut rusak tertimpa reruntuhan.
Slamet Riyadi, salah satu warga setempat yang juga keponakan pemilik pagar, menjelaskan bahwa ambrolnya tembok terjadi akibat lubang pembuangan air yang tidak cukup besar untuk mengalirkan air hujan.
“Kejadiannya bermula saat Desa Paringan diguyur hujan deras. Lubang pembuangan air di dekat tembok ini terlalu kecil, sehingga air tertahan dan menyebabkan tembok tidak kuat menahannya. Akhirnya tembok ambrol,” kata Slamet, Sabtu (18/1).
Meski begitu, pihak keluarga belum dapat menghitung total kerugian akibat insiden tersebut. Selain kerusakan tembok, beberapa pohon produktif yang telah ditanam cukup lama juga terdampak.