Pangkalan LPG di Ponorogo berjanji menjual gas 3 kg sesuai harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp18 ribu per tabung, mulai Rabu (15/1/25).
Zainal Abidin, salah satu pemilik pangkalan LPG di Jalan MT Haryono, mengatakan bahwa LPG subsidi tersebut ia prioritaskan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta rumah tangga.
“Jika pembeli asalnya dari daerah yang agak jauh, saya minta membawa surat keterangan usaha dari kelurahan,” jelasnya ketika ditemui Kamis (16/2/25) siang.
Masih menurut Zainal, untuk usaha mikro, pihaknya membatasi pembelian hingga tiga tabung setiap kali pembelian. Sedangkan untuk rumah tangga, jatahnya adalah tiga tabung per bulan.
Dalam seminggu, ia mendapatkan tiga kali pengiriman, masing-masing sebanyak 100 tabung LPG ukuran melon.
“Jatah tersebut biasanya habis dalam waktu dua hari,” terangnya.
Sementara itu, pemilik pangkalan LPG lainnya di Jalan Basuki Rahmat, Ponorogo, Suharti, mengungkapkan bahwa harga LPG sesuai HET baru saja mengalami kenaikan menjadi Rp18 ribu per tabung.
Meski begitu, tidak ada perubahan dalam jumlah pengiriman di pangkalannya.
“LPG 3 kg ini tidak dijual sembarangan kepada siapa saja,” ungkapnya.
Pihaknya hanya menjualnya kepada warga yang sebelumnya sudah terdata saat pendataan serentak menggunakan e-KTP beberapa waktu lalu. (yd/rl/ab)