Rumah Sakit Muslimat Ponorogo mencatat lonjakan jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa bulan terakhir. Selama November dan Desember 2024, sebanyak 157 pasien menjalani perawatan inap di rumah sakit tersebut. Bahkan, pada awal tahun 2025 hingga 9 Januari, tercatat sudah ada 20 pasien yang dirawat inap akibat demam berdarah.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Muslimat, dr. Agitya Dwi Septadani, mengungkapkan bahwa lonjakan pasien mulai terlihat sejak November 2024, dengan total 47 pasien rawat inap. Angka ini kemudian melonjak dua kali lipat pada Desember 2024, mencapai 107 pasien.
“Pada Januari 2025, hingga tanggal 9, sudah ada 20 pasien yang menjalani rawat inap karena demam berdarah,” ujarnya pada Jumat (11/1).
Menurut dr. Agitya, para pasien terdiri dari kategori Dengue Fever (DF) dan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Sebagian besar pasien merupakan anak-anak, dan meskipun ada pasien dari luar kota, mayoritas berasal dari wilayah Kabupaten Ponorogo.
Pihak rumah sakit juga aktif memberikan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan DBD melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur, sebagai langkah utama mencegah penyebaran DBD,” jelas dr. Agitya.
Lonjakan kasus demam berdarah ini menjadi perhatian serius, terutama di awal tahun yang biasanya menjadi puncak musim hujan. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah.