Musim penghujan, permintaan obat sakit perut dan diare meningkat 50 persen. Kondisi itu disampaikan oleh Arif Nasruhan, salah satu pemilik apotek di kawasan kota.
“Memang banyak warga yang datang ke apotek untuk membeli obat sekaligus konsultasi terkait keluhan diare, mual, dan muntah. Rata-rata yang terkena adalah orang dewasa, meskipun ada juga anak-anak, tapi jumlahnya relatif kecil,” ujar Arif Nasruhan.
Ia juga mengingatkan para pasien untuk membaca aturan pakai obat dengan saksama demi mempercepat penyembuhan. “Beberapa obat diare memang harus diminum dua tablet sekaligus setiap kali buang air besar, tapi banyak pasien takut mengonsumsinya lebih dari tiga tablet sehari. Padahal, obat diare berbeda dengan obat lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arif memprediksi peningkatan kasus sakit perut dan diare ini disebabkan oleh kondisi musim penghujan yang memicu penyebaran bakteri. “Beberapa waktu lalu sempat terjadi banjir, dan itu menjadi salah satu pemicu merebaknya bakteri,” tambahnya.
Sementara itu, dr. Iis Kartika, dokter umum RSU Muhammadiyah, mengungkapkan bahwa penyebab diare tidak hanya terkait musim penghujan, tetapi juga faktor makanan.
“Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah makanan, jenis makanan, dan jam makan. Jika salah satu tidak seimbang, itu bisa memicu masalah pencernaan,” ujar dr. Iis Kartika.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan makanan serta pola makan yang teratur agar terhindar dari penyakit, terutama di musim penghujan.