Pemerintah Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, lebih mengutamakan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) daripada melakukan fogging secara rutin dalam mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya.
Kepala Desa Bringinan, Subarno, menjelaskan bahwa setiap tahun wilayah tersebut mencatat 1-3 kasus DBD, meskipun kasus tersebut tidak menyebabkan fatalitas. “Pernah ada warga yang harus dirawat di rumah sakit, tapi semuanya sudah sembuh,” ujar Subarno.
Menurut Subarno, tidak menggencarkan fogging secara mandiri bukan tanpa alasan. “Jika terlalu sering melakukan fogging, nyamuk bisa menjadi kebal terhadap insektisida. Kami hanya melakukannya jika benar-benar diperlukan dan atas saran dari Dinas Kesehatan,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, pihak desa aktif mengingatkan warga untuk mengantisipasi serangan DBD melalui pesan WhatsApp. Informasi yang disampaikan meliputi pentingnya membersihkan lingkungan, menguras tempat penampungan air, dan menutup wadah-wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran DBD secara signifikan tanpa mengandalkan fogging sebagai solusi utama. “Kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah kunci utama dalam memberantas sarang nyamuk,” pungkas Subarno.