Jelajah

Unras Ojol di Pusat, Ojek Online di Ponorogo Tetap Beroperasi

Unjuk rasa yang dilakukan oleh pengemudi ojek online (ojol) dan kurir di sejumlah wilayah di Indonesia tidak berdampak pada aktivitas ojol di Ponorogo. Adi, salah satu pengemudi ojol di Ponorogo, mengaku tetap beroperasi meskipun ada informasi bahwa aplikasi ojek online akan dinonaktifkan mulai pukul 12.00 WIB pada Kamis (29/8) sebagai bagian dari aksi demonstrasi tersebut.

“Mungkin penonaktifan itu hanya berlaku di wilayah Jabodetabek dan Surabaya, tempat di mana unjuk rasa dilakukan,” kata Adi.

Ia menambahkan sejauh ini dirinya tidak mengetahui apakah ada perwakilan pengemudi ojol di Ponorogo yang ikut serta dalam aksi tersebut.

“Yang pasti, mereka mewakili apa yang dirasakan para pengemudi ojek online saat ini,” ujarnya.

Menurut Adi, menjadi pengemudi ojek online kini tidak bisa lagi diandalkan sebagai sumber penghasilan utama, melainkan hanya pekerjaan sampingan saja.

“Padahal dulunya sangat menguntungkan dan bisa untuk membiayai hidup,” ungkapnya.

Dalam aksi tersebut, ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan oleh para pengemudi, termasuk terkait pembagian komisi dan banyaknya potongan yang dinilai memberatkan. Selama ini, perusahaan dianggap tidak peduli karena menganggap pengemudi bukan sebagai karyawan, melainkan hanya mitra.

“Jadi jika dirasa tidak menguntungkan menjadi pengemudi, seperti Gojek atau Grab, tinggal hapus saja aplikasinya,” tambah Adi.

Adi juga menyebutkan bahwa saat ini sudah banyak rekannya yang memutuskan untuk pindah pekerjaan dan tidak lagi menjadi pengemudi ojol