Penyebab Kebakaran Rumah di Sambit Diduga Korsleting Listrik
Kebakaran terjadi di rumah Wateni, warga Dukuh Sambit Wetan, Desa Sambit, Ponorogo, pada Senin (12/8) siang. Kebakaran ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari dapur rumah tersebut.
Kamituwo dukuh setempat, Anom Supriono, menyampaikan bahwa dugaan korsleting muncul karena tidak ada anggota keluarga yang sedang memasak, meskipun sumber api berasal dari dalam dapur.
“Anggota keluarga korban tidak sedang memasak, jadi kemungkinan besar penyebabnya adalah korsleting listrik. Namun, untuk memastikan penyebabnya, masih menunggu hasil penyelidikan dari Polsek Sambit,” ujar Anom Supriono.
Saat kejadian, hanya ada Wateni dan neneknya, Mbah Surip, yang sedang sakit. Api pertama kali diketahui oleh seorang tetangga yang melihat kobaran api menyala dari dalam dapur. Tetangga tersebut segera meminta bantuan warga untuk mengevakuasi Mbah Surip serta menyelamatkan barang-barang berharga dari dalam rumah sambil memanggil tim pemadam kebakaran.
Anom Supriono menambahkan, Karena angin berhembus kencang dan dinding dapur yang terbuat dari bambu, api cepat merembet ke bangunan utama rumah.
“Dapur ludes terbakar beserta isinya, sementara rumah utama hanya terbakar di bagian atap dan satu kamar.” katanya
Wateni, yang juga seorang distributor gas elpiji, sempat membuat warga khawatir akan kemungkinan ledakan. Untungnya, toko yang berada di depan rumah masih utuh, sehingga keluarga untuk sementara bisa tinggal di toko tersebut
Sementara itu, Bambang Supeno, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Pemkab Ponorogo, menyatakan bahwa pihaknya segera menurunkan tiga armada ke lokasi setelah menerima laporan. Namun karena lokasinya cukup jauh dan laporan masuk terlambat, saat pihaknya datang api sudah merembet ke bangunan rumah utama.
“Kami berhasil memadamkan api sebelum menyebar ke rumah-rumah tetangga lainnya, yang notabene berada di kawasan padat penduduk,” kata Bambang Supeno.
Bambang Supeno menjelaskan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik dari dapur.
“Dari keterangan korban, banyak sambungan listrik di dapur yang hanya berasal dari satu colokan untuk memasak nasi, pompa air, dan mesin cuci,” tambahnya.
Diperkirakan kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 150 juta.