Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, memberikan perhatian ekstra terhadap kasus kebakaran hutan yang belakangan terjadi. Masalahnya, belum ada sebulan dalam catatan BPBD sudah terjadi 5 kasus kebakaran hutan.
“Mulai akhir Juli ini sudah terjadi kebakaran hutan, yang mungkin skupnya agak luas. Sekitar 5 kali. Dan Agustus ini puncaknya kemarau ditambah angin cukup kencang,” kata Surono Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD
Surono bilang kasus pertama terjadi di Semanding Jenangan, berikutnya Munggu Bungkal, Kunti Bungkal, gunung ijo Prayungan Sawoo, dan kasus terakhir terjadi di Nglurup Sampung, dimana 2 hektar hutan lindung dilalap si jago merah. Banyaknya kasus kebakaran hutan ini rata-rata penyebabnya, akibat pembakaran sampah, maupun pembukaan lahan.
Ditambahkan Surono, selain menyebabkan kerugian material, kebakaran hutan juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan memunculkan bencana alam lain seperti longsor, banjir hingga kekeringan.
Sebagai antisipasi dan menghindari dampak kerugian yang lebih besar, pihaknya bersama jajaran terkait telah menjalin komunikasi intens agar ketika ada kebakaran hutan, bisa cepat tertangani. (ii/ab)
