Hari Santri Nasional, Selama Sepekan ASN dan Pelajar Mengenakan Sarung
Akan ada berbeda pada pakaian ASN pada lingkungan Pemkab Ponorogo mulai jumat tanggal 14 Oktober – 22 Oktober. Pasalnya mereka akan menggunakan sarung untuk yang laki-laki dan pakaian muslim untuk wanita bagi semuanya beragama Islam.
Agus Pramono Sekda Ponorogo mengatakan Bupati Sugiri Sancoko ingin mengembalikan lagi roh bahwa Ponorogo merupakan Kota Santri. Sekaligus memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Lanjut Agus Pram, bahkan pihaknya meyakini pemakaian sarung untuk ASN tidak akan menghambat untuk pelayanan baik yang di kantor maupun yang di lapangan. Karena beberapa hari lalu dirinya pernah melihat simulasi vertical rescue di Bungkal, peserta ada yang memakai sarung.
Lanjut Agus Pram, Bupati Sugiri Sancoko dalam memperingati Hari Santri juga akan menggelar kegiatan batik show di jalan HOS Cokroaminoto. Selain itu puncak acara juga akan digelar di Aloon-Aloon. Pihaknya berharap Hari Santri ini bisa membangkitkan perekonomian Ponorogo khusus masyarakat.
Sementara itu, Edy Supriyanto, Kabid Pembinaan SD mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kepala Sekolah, terkait instruksi Bupati agar peserta didik memakai sarung dan yang perempuan memakai gamis ke sekolah. Dalam instruksi tersebut dijelaskan jika semua Instansi vertikal , OPD yang ada dilingkungan Pemkab, BUMN BUMD serta perusahaan swasta, Lembaga pendidikan hingga semua komponen masyarakat diminta mengenakan pakaian ala santri , adapun untuk non muslim menyesuaikan.
Sebagai dampak positif instruksi tersebut lanjut Edi, sudah banyak pengusaha sarung yang menawarkan dagangannya sejak beberapa hari terakhir memanfaatkan momentum. Hal ini membuktikan bahwa gerakan memakai sarung juga bisa menumbuhkan perekonomian warga.