Pengelola SPBU Tegaskan Tak Ada Pengurangan BBM Subisidi Dari Pertamina , Ludes Karena Panik Buying
Adanya panic buying masyarakat pasca pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi , diakui sejumlah pengelola SPBU di Ponorogo . Salah satunya di SPBU Jingglong dimana selain mengakibatkan antrian panjang mulai akhir Agustus 2022 .
Agus Setiono supervisor SPBU Jingglong , mengatakan, sebenarnya tidak ada pengurangan dari pertamina . Berapapun permintaan dari SPBU dilayani . Hanya saja karena permintaan solar dan pertamina tinggi , maka jatah 16 ribu liter solar maupun pertalite ,yang mestinya untuk dua hari , sudah ludes dalam waktu sehari .
Sementara Icuk Sukatno sopir barang mengatakan dirinya mengaku kesulitan mencari solar sejak isyu kenaikan BBM. Diceritakan, sudah ada 2 SPBU yang didatanginya tapi selalu habis . Pihaknya berharap tidak ada kenaikan harga BBM subsidi . Pasalnya akan berdampak pada kenaikan yang lainnya .
Sekedar informasi pemerintah per 1 September menurunkan harga BBM non subsidi harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) turun dari semula Rp 17.900 menjadi Rp 15.900, sedangkan Dexlite turun dari semula Rp 17.800 per liter turun menjadi Rp 17.100 per liter. Sementara Pertamina Dex dari semula Rp 18.900 per liter menjadi Rp 17.400 per liter . Di lain sisi, atas penurunan harga BBM non subsidi ini, pemerintah berencana menaikkan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi .