Kesenian Reog Ponorogo Mulai Sasar Anak Panti Asuhan Tuna Netra Aisyiyah
Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat anak-anak panti tunanetra Aisyiyah Ponorogo untuk berlatih kesenian reog Ponorogo. Buktinya mereka bisa bermain dengan maksimal, dari memegang iringan musik gamelan hingga dadak merak.
Hadianto, salah satu pengurus panti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Polres ponorogo selama pelatihan serta dibantu SMA Muhipo soal peralatan. Sejauh ini antusiasme anak panti tuna netra luar biasa dimana melibatkan 10 anak dalam setiap pelatihan.
Diakui memang, masih bercampur dengan anak normal lainnya dalam bermain, seperti untuk dadak merang dipegang anak panti tapi kondisi fisiknya normal. Tapi untuk iring-iringan musik seperti kendang, gamelan, demung, saron, gong dan peking yang memegang adalah anak tuna netra.
Anak spesial itu ternyata lebih peka bila bermain musik sehingga cepat belajar dan menyesuaikan.
Ke depan, ada wacana untuk penari jathil juga dimainkan anak-anak tuna netra. Harapannya, akan terbentuk grup reog Ponorogo dari panti asuhan Tuna netra Aisyiyah dan bisa tampil sama dalam berbagai event. Apalagi bermain musik bagi anak pantinya bukan hal baru. Mereka juga sudah memiliki grup musik Band, yang pernah tampil di berbagai pertunjukan.