Pedagang Pakaian Khas Ponorogo, Panen, Omzet Mulai Naik 50 Persen
Pedagang pakaian khas Ponorogo dan aksesoris Reyog kelarisan dalam event Grebeg Suro tahun ini. Acara pembukaan belum di mulai, tapi pendapatan mereka sudah naik 50 persen dari biasanya. Konsumen datang dari warga lokal, khususnya dari kalangan Aparatur Sipil Negara ( ASN ) Pemkab Ponorogo yang berburu kaos dan penadon.
Widi, salah satu pedagang mengatakan, ada instruksi dari bupati, selama satu bulan penuh, kalangan ASN wajib mengenakan pakaian khas Ponorogo hitam-hitam untuk cowok dan batik untuk cewek. Karenanya para ASN beli tak hanya satu stel pakaian penadon saja tapi minimal 2 stel.
Sebenarnya kebijakan tersebut bukan hal baru karena setiap ada event Grebeg Suro dan hari jadi selalu diwajibkan pakai penadon. Pakaian yang dimiliki mungkin sudah usang dan waktunya ganti. Terkait harga, diakui ada kenaikan tapi sedikit, antara 5 ribu hingga 10 ribu rupiah per item.
Untuk kaos sekitar 75 ribu dan penadon sekitar 90 ribu rupiah. Yang patut disyukuri lanjut Widi, semua stok dipenuhi kalangan UMKM sendiri sehingga tidak mengambil dari luar.
Diperkirakan, omzet penjualan akan terus meningkat, puncak nya ketika ada festival nasional reyog Ponorogo yang mendatangkan peserta luar daerah. Mereka akan berburu oleh-oleh berupa aksesoris, mulai dari ganongan, gantungan kunci reyog, dan miniatur.