Banyak Pertunjukan Usaha Kerajinan dan Pernak-pernik Reyog Mulai Menggeliat
Setelah tiarap hampir dua tahun karena pandemi, para pengrajin dan pedagang pernak pernik reyog di Ponorogo mulai bangkit kembali. Sejak dua tahun terakhir permintaan dari konsumen mulai naik meski angkanya belum signifikan.
Hanya saja kata Widi, salah satu pedagang mengatakan kondisi tersebut membawa angin segar bagi UMKM yang bergerak di sektor kerajinan reyog yang sebelumnya tidak ada penghasilan sama sekali.
Saat ini mudik sudah diperbolehkan sehingga harapannya bisa berdampak pada peningkatan permintaan. Apalagi kegiatan di masyarakat sudah diperbolehkan di mana pagelaran reyog Ponorogo sudah dilaksanakan di sejumlah titik dalam beberapa hari terakhir.
Kendati begitu lanjut Widi, adanya pagelaran reyog di beberapa tempat sebagai aksi dukungan agar reyog Ponorogo diusulkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) UNESCO, belum berdampak pada kenaikan permintaan aksesoris dan pernak-pernik reyog.
Berbeda dengan adanya klaim Pemerintah Malaysia beberapa tahun silam, permintaan akan dadak merak dan aksesorisnya meningkat tajam. Diperkirakan selain masih dalam suasana ekonomi sulit saat pandemi juga sudah banyak yang memiliki reog dan pernak perniknya. Diakui jika pandemi kemarin, omzetnya turun hingga 70 persen karena kegiatan reyog vakum dan tidak ada mudik lebaran. (rl)