Petani di Desa Kalimalang Setahun Terakhir, Resah Dengan Tikus
Para petani di desa Kalimalang Sukorejo dalam setahun terakhir dibuat resah dengan serangan tikus wirok. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk membasmi hewan pengerat itu, namun gagal. Riyadi, kepala desa Kalimalang mengungkapkan, serangan paling parah ada di dukuh Galangan dan Jaranan, dimana area tanaman yang diserang mencapai 5 hektar.
Serangan terjadi pada malam hari, sebab ketika mengecek tanaman pagi hari, petani sudah disuguhi tanaman jagungnya porak poranda. Sebagian ada yang dirusak ada juga yang dimakan. Yang dilakukan petani saat ini sebatas mencari lubang-lubang tanah yang diduga digunakan untuk rumah tikus. Sayangnya sulit mencari tikus yang dewasa, yang didapati anak anak tikus sehingga langsung dimusnahkan.
Sementara Suwarni, Koordinator Petugas Organisme Pengganggu Tanaman ( POPT ) Dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan – Dipertahankan saat dikonfirmasi membenarkan adanya serangan tikus di sejumlah desa di wilayah Sukorejo.
Informasi yang diterima bukan hanya di Kalimalang namun juga Morosari dan Sragi. Tikus menyerang lahan persemaian sehingga jika tidak segera dikendalikan petani akan gagal tanam. Pihaknya sudah mengecek langsung kondisi di lapangan dan bersama petani serta pemerintah desa akan melakukan gerakan massal mulai pekan depan. Dengan memberikan umpan berupa racun di lubang-lubang yang dijadikan sarang tikus.