Sejumlah Petani di Sukorejo Mulai Tinggalkan Tradisi Menyimpan Gabah

Tradisi mengeringkan gabah dan menyimpannya sebagai cadangan pangan, berangsur-angsur mulai ditinggalkan petani. Sejumlah petani di Sukorejo misalnya, mereka memilih segera menjualnya dalam keadaan kering sawah. Seperti disampaikan Ratna salah satu petani yang terjadi selama beberapa musim panen petani justru rugi jika hasil panennya disimpan terlalu lama, para tengkulak menganggap padi yang terlalu lama disimpan merupakan stok lama atau beras kawak yang akibatnya dihargai lebih rendah .


Ratna menjelaskan Kondisi tersebut berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana padi simpan agar nantinya bisa dijual dengan harga lebih bagus disaat stock padi menipis, faktor penyebabnya karena panen raya tidak lagi serentak, bahkan setiap Bulannya seakan ada Daerah di Indonesia yang panen, ketika di Ponorogo belum terjadi panen ray sudah dimasuki hasil panen dari daerah lain.

Ratna mencontohkan untuk Bulan Oktober ini saja Ponorogo sudah digelontor beras dari Sragen dan Ngawi, sehingga Jika petani yang menyimpan gabah dan ingin menjualnya pada bulan ini, maka kondisinya pedagang akan lebih tertarik membeli dari luar daerah karena lebih fresh, sementara untuk panen raya padi kawasan Ponorogo masih akan berlangsung pada Desember nanti. #PO942