Kasus Kematian Tinggi, Masyarakat dan Pemerintah Diminta Lindungi Ibu Hamil
Tingginya kasus kematian ibu hamil akibat terpapar covid 19, mengundang keprihatinan dari pemerhati masalah perempuan, doktor Evi Muawiyah MAg. Hasil analisanya, salah satu faktor penyebabnya adalah masalah kondisi psikologi si ibu tersebut. Berita-berita di media soal keganasan covid 19, disinyalir membuat ibu-ibu yang lagi mengandung bayinya was-was dan ketakutan. Rasa was-was inilah yang membuat imunitas menurun. Di saat bersamaan, biasanya ketika mengandung, beban yang mereka tanggung juga berat.
Untuk itu, peran keluarga terutama suami, masyarakat sekitar, dan pemerintah diharapkan lebih peduli untuk melindungi kalangan ibu hamil di saat pandemi seperti sekarang ini. Peran suami, harus dimaksimalkan di saat sang istri butuh perhatian lebih. Sedangkan pemerintah ataupun perusahaan dimana seorang ibu hamil tersebut bekerja juga diharapkan lebih melonggarkan aturan misalnya dengan mengurangi beban pekerjaan atau cuti di saat-saat kritis. Sehingga kasus-kasus yang pernah ada, tidak semakin panjang.
Evi yang juga rektor IAIN Ponorogo tersebut menambahkan, sejauh ini lembaga yang dipimpinnya berinsiatif memberikan kelonggaran dan mengurangi beban kerja para calon ibu yang masih aktif bertugas. Bahkan tidak hanya bagi sang ibu, para suaminya pun juga mendapat keistimewaan dengan tidak perlu masuk kantor. Apalagi saat ini semua tugas bisa dilakukan secara online.