Sebelum Meninggal Dunia, Supriyono PMI Asal Sendang Jambon yang Meninggal di Brunei Darussalam Masih VC dengan Keluarga
Sebelum meninggal, Supriyono, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sendang Jambon yang menghembuskan nafas terakhir di Brunei Darussalam ternyata masih bisa berkomunikasi dengan istri dan anaknya. Hal tersebut disampaikan Taufiqurrahman, Kepala Desa Sendang di mana almarhum sempat mengucapkan selamat idul fitri dan mohon maaf kepada keluarga saat malam takbiran. Sehingga kepergian almarhum membuat shock dan kaget karena tidak ada firasat ataupun tanda-tanda yang bersangkutan sakit.
Lebih lanjut dikatakan, almarhum Supriyono berusia 40 tahun bekerja di Brunei Darussalam sudah 4 tahun di sebuah pabrik. Di negara dengan sebutan petro dollar itu, Supriyono tinggal satu kamp dengan adiknya yang bekerja pada pabrik yang sama.
Dijelaskan, Senin (17/5/21) pagi ketika akan berangkat kerja, almarhum tidak menampakkan batang hidungnya alias masih di kamar. Setelah dicek, ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia. Diperkirakan bapak satu anak tersebut, meninggal dunia karena sakit jantung. Hasil otopsi menyebutkan, negatif Covid-19, sehingga Ahad (23/5/21) akan diterbangkan dari Brunei ke Indonesia. Dimungkinkan Ahad malam, baru sampai ke kampung halaman dengan pemakaman prokes Covid-19.
Seperti informasi sebelumnya, kabar duka kembali datang dari pahlawan devisa Ponorogo. Supriyono, PMI asal Sendang Jambon dikabarkan meninggal dunia di Brunei Darussalam. HM. Bedianto, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ponorogo membenarkan adanya laporan dari pihak desa setempat terkait berpulangnya warga Dukuh Krajan tersebut. Hanya saja untuk penyebab meninggalnya, belum bisa dipastikan. Jika dilihat dari data yang ada, PMI tersebut berangkat secara prosedural. (rl)