Masih tingginya harga sayur mayur di Ponorogo, karena produksi tanaman hortikultura di wilayah pudak turun. Kondisi tersebut disampaikan Erwan Santoso, Ketua Paguyuban Petani Sayuran Pudak menyusul intensitas hujan yang tinggi. Dengan tingginya curah hujan mengganggu pertumbuhan tanaman khususnya kubis.
Selain itu, para petani sayur pudak juga direpotkan dengan serangan serangan hama kutu daun. Tak heran jika saat ini kualitas sayuran dari pudak tidak sebagus saat musim kemarau. Kendati begitu, petani di wilayah Pudak tidak serta merta langsung membasminya dengan pestisida maupun obat-obatan kimia lainnya tetapi tetap menggunakan musuh alami. Hal tersebut lebih baik, dan justru dicari konsumen. Berbeda dengan sayuran yang segar dan utuh, yang biasanya penggunaan obat-obatan kimia tinggi sehingga ulat pun tidak mau memakan daun tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan jika tingginya harga sayuran karena pasokan dari luar daerah juga berkurang. Pihaknya menjamin meski berkurang tapi untuk ketersediaan tetap bisa mencukupi pasar lokal Ponorogo. (rl)
